Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Keputusannya (3) 



Keputusannya (3) 

0Shen Lian menatap Tang Yu dengan putus asa. Tang Yu berujar tegas dan tidak mau memperpanjang masalah lagi dengannya, "Aku akan menyuruh seseorang untuk mengantarmu turun."     
0

Tang Yu hendak menekan panggilan internal, namun Shen Lian segera menangkup punggung tangannya.      

Kemudian, dia berjinjit dan cepat-cepat mencium bibir Tang Yu.     

Tang Yu pun terkejut dan marah tiba-tiba dicium seperti itu. Dia langsung mendorong Shen Lian dengan keras.     

Punggung Shen Lian membentur meja, dan rasanya menyakitkan sekali. Tapi kali ini, Tang Yu tidak membantunya.     

Ekspresi Tang Yu begitu dingin. Dia menekan panggilan internal kantor. "Sekretaris Xiao, antar Manajer Shen keluar."     

Shen Lian menatap tajam mata Tang Yu. Sebuah seringaian perlahan muncul dari sudut bibirnya. "Tang Yu, kamu akan menyesalinya."     

Dia langsung berbalik pergi dan berpapasan dengan Xiao Ran di ambang pintu.     

Xiao Ran terkejut dan segera minggir untuk memberinya jalan. Shen Lian mendengus dingin padanya, lalu berjalan pergi begitu saja.     

Pada saat ini, Sekretaris Xiao terpikirkan betapa cantiknya wajah dan temperamen Pei Qiqi dibandingkan wanita yang barusan melewatinya.     

Dia melihat wajah Direktur yang menggelap. Mendapati ada sedikit noda lipstik wanita di bibir Direktur, Xiao Ran mengingatkannya dengan suara lirih, "Bersihkan itu!"     

Tang Yu memandang Xiao Ran.     

Xiao Ran mengerti betul di dalam hatinya bahwa dia harus pura-pura tidak tahu akan masalah ini meskipun sebenarnya dia tahu.     

Tapi jika dinilai dari situasi saat ini, sepertinya Direktur dicium paksa oleh Manajer Shen.     

Sejujurnya, Manajer Shen memiliki penampilan yang cukup menarik, dan dia juga adalah mantan pacar Direktur. Tapi, tampaknya sekarang hati Direktur tidak tergerak sama sekali olehnya.     

Perlu diketahui bahwa mantan pacar adalah makhluk yang lebih menakutkan di dunia ini daripada selingkuhan.     

Xiao Ran berjalan keluar kembali ke tempatnya.     

Tang Yu membasuh wajahnya sampai bersih sekali.     

Ketika Shen Lian menciumnya barusan, tidak bisa dikatakan kalau dia mendorong Shen Lian karena menolak ciumannya, tapi dia hanya tidak menyukainya… dan karena wanita itu bukanlah Qiqi.     

Saat memikirkan gadis kecilnya, Tang Yu tidak bisa menahan senyuman yang merekah di wajahnya....Pada saat ini, panggilan internal di meja kantornya berdering.     

Tang Yu berjalan mendekat dan mengangkat panggilan tersebut. Ternyata itu adalah telepon dari ibunya, Lin Yun.     

Lin Yun dapat mendengar dari suara Tang Yu kalau putranya itu sedang dalam suasana hati yang baik. Dia terkekeh pelan, "Tang Yu, kenapa kamu sudah lama sekali tidak mengunjungiku di sini?"     

Tang Yu tertegun sejenak, kemudian wajah tampannya memerah. Dia berdeham ringan dan berujar, "Aku sibuk akhir-akhir ini. Aku akan datang berkunjung malam ini."     

Lin Yun tersenyum lembut. "Jangan lupa ajak Qiqi ke sini."     

Tang Yu mengangguk. "Aku akan membawanya ke sana sepulang bekerja nanti. Mungkin sampainya sekitar jam 7."     

Setelah menutup telepon, Tang Yu segera melakukan menelepon nomor Pei Qiqi. Pei Qiqi sedang sibuk membaca laporan. Mendengar suara teleponnya, akhirnya dia menjawab dengan tidak sabar, "Tang Yu, aku sibuk."     

Meskipun dikatakan tidak sabar, suaranya masih begitu lemah lembut. Mendengarnya saja sudah membuat hati Tang Yu berbunga-bunga, dan juga ada kelembutan yang tak terkatakan.     

"Ibu menyuruh kita untuk datang makan malam bersamanya. Aku akan menjemputmu jam 6, ya?" Tang Yu tersenyum kecil, lalu duduk di kursi kantornya dengan sangat santai.     

Pei Qiqi termenung, dan segera menyadari maksud dari ucapan Tang Yu.     

Jantungnya berdebar kencang. Pertemuan dengan orang tua semacam ini, jika tidak ada hal yang di luar dugaan, pasti mereka akan membahas pernikahan.     

Tang Yu pernah mengatakan beberapa kali kalau berniat menikah dengannya. Kadang hanya lelucon saja, dan kadang juga pemaksaan, tetapi kali ini berbeda.     

"Qiqi…" panggil Tang Yu dengan suara pelan, "Ini hanya makan bersama saja, tidak akan mengubah apapun."     

(Itu tidak akan mengubah apapun. Tetap bersamanya dan tidur bersama seperti biasanya...)     

Pei Qiqi ingin berbicara, tetapi tenggorokannya terasa seperti tersumbat sesuatu. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Setelah waktu yang lama, dia baru merespon dengan suara yang kering dan getir, "Tang Yu, apakah kamu yakin?"     

Tang Yu tahu apa maksud Pei Qiqi. Dia tersenyum tipis. "Qiqi, kamu sudah lama mengetahuinya."     

Kehangatan dalam suara Tang Yu membuat Pei Qiqi hampir ingin menangis.     

"Tang Yu, jangan terlalu baik padaku. Aku tidak pantas kamu perlakukan seperti itu!" Pei Qiqi berusaha menekan suasana hatinya. Begitu dia berhasil menahan tangisannya, dia baru berbicara pada Tang Yu, yang berada di seberang telepon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.